Find

Rabu, 23 Mei 2012

Cystatin C



Apa yang diuji? 

Cystatin C merupakan sebuah inhibitor cysteinproteinase, sebuah molekul kecil yang dihasilkan oleh sel-sel berinti (sel-selyang memiliki material genetik pada pusatnya, yang kebanyakan merupakan seltubuh). Cystatin C dihasilkan dan dimusnahkan dengan laju konstan dan ditemukanpada berbagai cairan tubuh seperti darah, cairan spinal, dan air ASI. 
    
Cystatin C disaring dari  oleh glomeruli,yang merupakan kelompok-kelompok pembuluh darah kecil dalam ginjal yangmemungkinkan air, zat-zat terlarut dan limbah melewati dindingnya disampingmenyaring sel-sel darah dan protein-protein yang lebih besar. Yang melewatidinding glomerulus membentuk sebuah cairan filtrat. Tubuh kemudian menyerapulang Cystatin C, glukosa, da beberapa zat lain dari filtrat, disampingmembiarkan zat-zat lain dibawa bersama cairan ke kandung kemih dan padaakhirnya keluar dari tubuh bersama urin. Cystatin C yang diserap ulang ketikafiltrat glomerular terbentuk kemudian diurai dan tidak dikembalikan ke darah.Pada saat laju pembentukan filtrat cairan berkurang, yang menandakan fungsiginjal menurun, kadar zat-zat dalam darah yang dikeluarkan (seperti Cystatin C)meningkat dan merupakan indikasi tentang seberapa baik ginjal seorang pasienberfungsi. 
    

Uji Cystatin C telah digunakan sebagai salahsatu metode untuk mengevaluasi  fungsi ginjal. Protein ini tidakdipengaruhi oleh massa tulang, jender, usia, atau ras, berbeda dengankreatinin. Ketika ginjal berfungsi normal, konsentrasi Cystatin C dalam darahstabil. Tetapi ketika fungsi ginjal terganggu, konsentrasinya mulai meningkat.Peningkatan terhadap ketika GFR menurun dan sering dapat dideteksi sebelum adapenurunan GFR yang dapat diukur. Meskipun banyak data dan literatur yangmendukung penggunaan Cystatin C, namun masih ada beberapa ketidakpastiantentang kapan dan bagaimana harus digunakan. 

Bagaimana sampel diambil untuk pengujian?
    
Sampel darah diambil dengan menusukkan sebuahjarum ke dalam vena dalam lengan. 

Bagaimana digunakan?
    
Cystatin C bisa digunakan sebagai alternatifuntuk menggantikan kreatinin dan pembersihan kreatinin untuk menscreening danmemantau disfungsi ginjal pada pasien-pasien yang diketahui atau didugamengalami penyakit ginjal. Ini khususnya bermanfaat pada kasus-kasus dimanapengukuran kreatinin tidak memungkinkan: misalnya pada pasien yang mengalamisirosis hati, pasien yang sangat gemuk, kurang gizi atau memiliki massa tulang yangberkurang. Pengukuran Cystatin C juga bisa bermanfaat dalam pendeteksianpenyakit ginjal secara dini ketika parameter-parameter lain masih normal,khususnya pada lansia. 
    
Para peneliti sedang menyelidiki kegunaan laindari Cystatin C, dan alasan-alasan penganjurannya akan terus meningkat dariwaktu ke waktu. Disamping disfungsi ginjal, cystatin C juga terkait denganrisiko penyakit kardiovaskular yang meningkat dan gagal jantung pada orangdewasa tua. 

Kapan diindikasikan?
    
Cystatin C semakin diterima karenapenelitian-penelitian telah menguatkan dan menemukan manfaatnya, khususnyasebagai penanda penyakit ginjal kronis yang sensitif. Ini bisa diindikasikanketika seorang pasien memiliki penyakit yang diketahui atau diduga yangmempengaruhi atau berpotensi mempengaruhi fungsi ginjal dan dengan demikianmengurangi GFR. Kehilangan fungsi ginjal secara dini (sering disebut sebagaipenyakit pra-klinis) mungkin tidak menyebabkan peningkatan kadar kreatinin atautanda-tanda gangguan lainnya. Ketika seorang dokter tidak puas dengan hasil ujilain seperti kreatinin, eGFR, atau pembersihan kreatinin, dia bisamengindikasikan Cystatin C. Seorang dokter bisa mengindikasikan Cystatin Cketika dia ingin memeriksa disfungsi ginjal dini, khususnya pada orang tua,dan/atau ketika dokter ingin memantau gangguan yang diketahui dari waktu kewaktu. 
    
Para peneliti berharap dapat mempelajari lebihbanyak tentang Cystatin C sebagai sebuah indikator risiko gagal jantung dankematian, khususnya pada pasien tua. Dalam hal ini, uji ini bisa terbuktibermanfaat pada saat ketika seorang pasien berisiko meningkat untuk mengalamimasalah jantung. Sebagai contoh, uji ini bisa diindikasikan sebagai bagian dariscreening pra-operatif, sebelum memberikan resep obat tertentu, atau sebelummelakukan scan-scan yang menggunakan zat-warna intravena. 

Apa arti dari hasil tes? 
    
Peningkatan Cystatin C serum berkaitan denganGFR yang menurun sehingga terkait dengan disfungsi ginjal. Karena Cystatin Cdihasilkan dalam tubuh dengan laju konstan dan dihilangkan melalui filtrasiglomerular (dan selanjutnya diserap ulang dan diuraikan pada bagian ginjal yanglain), dia akan tetap dalam kadar normal dalam darah jika ginjal bekerja secaraefisien dan GFR normal. Konsentrasi Cystatin C tidak dipengaruhi oleh jender,usia atau ras. Cystatin C juga tidak umumnya dipengaruhi oleh kebanyakan obat,infeksi, diet atau inflamasi. Kadar Cystatin C bisa dipengaruhi oleh beberapaobat: kortikosteroid bisa meningkatkan kadarnya sedangkan siklosporin bisamengurangi kadarnya. Tanpa adanya penyakit ginjal, kadar Cystatin C bisameningkat pada penyakit rematik dan pada penyakit maligna, walaupun tidakdipengaruhi oleh beban tumor (jumlah kanker yang dimiliki seseorang). 
    
Penelitian-penelitian terbaru menunjukkanbahwa kadar Cystatin C juga bisa menunjukkan risiko penyakit jantung yangmeningkat, gagal jantung, stroke dan mortalitas. 

Apakah ada hal lain yang perlu diketahui?
    
Cystatin C terkait dengan hiperhomocysteinemia(sering ditemukan pada pasien transplan ginjal), dan telah terbukti meningkatseiring dengan peningkatan penyakit hati. Sekurang-kurangnya ada satupenelitian yang membandingkan kadar Cystatin C pada serum dengan yang ditemukanpada efusi pleural (cairan yang menumpuk dalam paru-paru pada berbagai kondisi)untuk membantu menentukan penyebab efusi. Hubungan-hubungan ini bisa bermanfaatsecara klinis dan bisa juga tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar